Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) adalah
salah satu kabupaten di Povinsi Riau, Indonesia Kabupaten Kuansing disebut pula
dengan rantau Kuantan atau sebagai daerah perantauan orang-orang Minangkabau
(Rantau nan Tigo Jurai). Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Kuansing
menggunakan adat istiadat serta bahasa Minangkabau. Kabupaten Kuantan Singingi
pada awalnya merupakan bagian dari Kabupaten Indragiri Hulu, namun setelah
dikeluarkannya Undang-undang Nomor 53 tahun 1999, Kabupaten Indragiri Hulu
dimekarkan menjadi 2 ( dua ) kabupaten yaitu Kabupaten Indragiri Hulu dan
Kabupaten Kuantan Singingi dengan Ibu Kotanya berkedudukan di Teluk Kuantan.
Setelah dilakukan Pemekaran Wilayah, Kuantan sekarang berada di Kabupaten
Kuantan Singingi (Kuansing), yang ber-Ibu Kota Taluk Kuantan.Daerah ini lebih
dikenal dengan sebutan ‘Rantau Kuantan’ yang terdiri dari 4 empat kecamatan,
yaitu Kecamatan Kuantan Mudik, Kuantan Tengah, Kuantan Hilir dan Kecamatan
Cerenti (Sekarang dimekarkan menjadi 13 Kecamatan). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan Ruswan et.al, ada empat kemungkinan tentang penamaan ‘Kuantan’ ini.
- Pertama, sejarah Asal Mula Kuantan berasal dari kata ‘Aku + Antan’. Aku berarti pancang batas daerah ini dengan alu (antan).
-Kedua, Asal Mula nama Kuantan bermula dari ‘Kuak + Tuk Atan’. Kuak berarti rintisan, Tuk Atan adalah nama orang. Jadi Kuantan berarti daerah rintisan yang dilakukan oleh Tuk Atan.
-Ketiga, sejarah nama itu berawal dari ‘Akuan + Sultan’ yang lama-lama menjadi Kuantan.
-Keempat, asal Mulanya ialah, Kuantan berasal dari Bahasa Parsi yang berarti ‘Banyak Air-air.
Dari keempat kemungkinan itu lah yang sampai saat ini diyakini sebagai Asal Mula nama "Kuantan". Orang Kuantan menggunakan ‘Bahasa Melayu Dialek Kuantan’ sebagai bahasa perhubungan. Mereka sangat fanatik dalam mempergunakan bahasa daerahnya. Orang Kuantan yang berada di luar daerahnya jika bertemu dengan sesama, akan mempergunakan Bahasa Melayu Dialek Kuantan itu, yang masih erat hubungannya dengan Bahasa-bahasa Melayu di wilayah Provinsi Riau lainnya.Agama yang dianut orang Kuantan adalah Agama Islam. Mereka sangat mementingkan pendidikan yang tidak ketinggalan jika dibandingkan orang-orang Riau lainnya. Sebagian besar orang Kuantan bermata pencaharian petani (padi), peternak (sapi/kerbau), nelayan, buruh, pedagang, PNS dan lainnya.
Tradisi budaya dan sastra banyak dijumpai di Rantau Kuantan. Pacu Jalur
merupakan tradisi yang sangat disukai orang-orang Rantau Kuantan. Olahraga
Tradisional Pacu Sampan panjang ini merupakan tradisi yang sudah lama dijumpai
di Rantau Kuantan. Selain itu Rantau Kuantan juga kaya akan tradisi Sastra.
Misalnya Kayat, Koba (Kaba atau Nyanyian Panjang), Pantun Seratus, Rarak dan
Randai. Melalui Randai banyak cerita yang disampaikan. Pantun Seratus merupakan
pantun yang diciptakan secara spontanitas, yang lahir begitu saja sesuai
situasi dan tuntutan pada saat berpantun. Demikian juga dengan kabiasaan
bercerita, telah disampaikan secara turun temurun.
Pacu Jalur merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah
kabupaten Kuantan Singingi khususnya pada ibu kota kabupatennya yaitu Taluk
Kuantan yang berada di sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan
sebagai acara memperingati hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi,
ataupun peringatan tahun baru Hijriah. Namun setelah kemerdekaan Indonesia,
festival pacu jalur ini ditujukan untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
Republik Indonesia Indonesia. Pacu Jalur adalah perlombaan mendayung perahu
panjang, semacam perlombaan Perahu naga di negeri tetangga Malaysia dan
Singapura, yaitu sebuah perahu atau sampan yang terbuat dari kayu pohon yang
panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di daerah Taluk Kuantan sebutan
untuk perahu panjang tersebut adalah Jalur. Adapun tim pendayung perahu
(jalur) ini berkisar antara 50 - 60 orang.
Sebelum
acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara
hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan
masyarakat sekitar, terutama yang berada di Teluk Kuantan. Pada acara Festival
Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah
setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya
berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.Tradisi pacu jalur yang diadakan sekali setahun
pada peringatan perayaan hari kemerdekaan Indonesia menjadikan kota Taluk
Kuantan sebagai tujuan wisata nasional. Perlombaan perahu panjang yang berisi
lebih kurang 60 orang di sungai Kuantan ini biasanya diikuti masyarakat
setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut pula peserta-peserta dari
negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand.Beberapa kawasan
wisata lainnya seperti Tambang Emas di Logas, Arung Jeram di Sungai Singingi
dan Pangkalan Indarung, Hutan Lindung Bukit Bungkuk dan Bukit Baling di
Singingi, Gua Bunian di Bukit Kanua, kawasan Hiking dan Tracking
di Bukit Batabuah. Rumah Tradisional Tua Koto Rajo, Kompleks Candi Sangan.
saya orang jawa baru tahu ada kab kuansing
BalasHapus